Batuk berdahak pada anak terjadi ketika saluran pernapasannya mengalami iritasi atau infeksi. Tubuh anak merespons iritasi dan infeksi ini dengan menghasilkan lebih banyak lendir atau dahak. Setelah itu, melalui refleks yang dikirimkan otak, tubuh akan mengeluarkan iritan, bakteri, dan dahak di saluran pernapasan melalui batuk.
1. Cukupi kebutuhan cairan
Beri Si Kecil minum atau asupan cairan, misalnya dari sup ayam, yang banyak guna mencegah dehidrasi dan membantu mengencerkan dahak. Konsumsi air hangat dapat membantu meredakan batuk yang terus-menerus dan menyebabkan dada tidak nyaman, serta dapat menjadi salah satu cara mengeluarkan dahak pada anak.
2. Berikan madu
Menurut penelitian, madu dipercaya dapat meredakan batuk berdahak pada anak dan membantunya tidur nyenyak. Anda bisa mencampur madu ke dalam teh hangat. Namun ingat, jangan berikan madu pada bayi berusia di bawah 12 bulan karena bisa menyebabkan botulisme.
3. Hindarkan anak dari polusi udara
Jauhkan Si Kecil dari paparan asap, terutama asap rokok yang dapat mengiritasi tenggorokan dan menyebabkan batuk berdahak pada anak semakin parah. Selain itu, paparan asap rokok juga meningkatkan risiko infeksi saluran pernapasan pada anak, seperti bronkitis atau pneumonia.
Waspadalah bila batuk berdahak pada anak tidak kunjung sembuh setelah 2 minggu, atau bila batuk disertai dengan demam tinggi, sesak napas, bibir dan kuku membiru, penurunan berat badan, dahak berwarna kuning, cokelat, atau disertai darah. Segera periksakan Si Kecil ke dokter untuk mendapat pengobatan yang tepat.